Pages

Labels

Sabtu, 07 September 2019

TEMU PENDIDIK MINGGUAN - KOMUNITAS GURU BELAJAR WONOSOBO


Ini adalah materi sebagai pemantik diskusi saat menjadi Narausmber Temu Pendidik Mingguan Komunitas Guru Belajar Wonosobo pada hari Rabu, 04 September 2019 Pukul 19.30 - 21.00 WIB. Diskusi dilakukan melalui grup Whats up App Grup Guru Belajar Wonosobo. Walaupun agak terlambat, tapi saya tetap posting di blog pribadi ini. Berikut materi diskusinya.
Assalamu’alaikum wr wb bapak ibu
Selamat malam dan sugeng ndalu

Bagaimana kabar baik ibu semuanya?
Semoga dalam keadaan sehat, sejahtera dan semangat. Amin
Terima kasih kepada saudara moderator yang sudah memperkenalkan saya, terima kasih juga kepada KGB Wonosobo yang luar biasa yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk sharing di malam ini.
Baik bapak ibu, walapaun tadi sudah diperkenalkan oleh Ibu Moderator, saya secara pribadi akan memperkenalkan diri. Saya dari Kalibawang Wonosobo, akan tetapi sedang merantau di Kota Pelajar, Yogykarta, untuk mencari sesuap nasi, hehe
Saya mengajar di SDIT Salsabila Al Muthi’in sudah sejak 2015. Awal mengajar, saya mendapatkan amanah di kelas III selama 2 tahun, kelas IV, dan kelas V selama dua tahun berjalan ini.
Oke, cukup perkenalannya, jika ingin kenal lebih lanjut bisa japri, hehe.

Sebelumnya saya awali dulu dengan pertanyaan.
Kenapa literasi itu penting?
Bapak ibu pastinya sudah sangat paham dan mahfum sekali alasan kenapa literasi itu penting. Banyak juga penelitian yang berkaitan dengan literasi kita, sebagai warga bangsa.
Di sini saya hanya akan menyinggung satu alasan, yaitu karena kita sudah memasuki era milenial, era disrupsi, atau yang sering kita sebut sebagai era revolusi industri 4.0.
Era sekarang, mau tidak mau, langsung tidak langsung, kita akan bersinggungan dengan yang namanya teknologi, mulai dari yang paling sederhana yaitu, gawai yang sedang bapak ibu gunakan untuk mengikuti kegiatan ini.
Nah, seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, maka literasipun “sudah seharusnya” berkembang dan dikembangkan. kenapa “seharusnya” ? karena masih banyak diantara kita, termasuk juga dengan saya, menganggap literasi hanya sebatas membaca dan menulis.  Ternyata literasipun juga berkembang. Tidak hanya literasi baca-tulis. Walapun itu juga sangat penting untuk diberikan kepada anak, tetapi ada literasi yang lain, seperti: literasi numerasi, literasi sains, literasi financial, literasi digital, serta literasi budaya dan kewargaan.

Untuk mewadahi anak dalam mengembangkan kesemua literasi tersebut, saya membuat sebuah program kelas yang bernama Program Aku Cinta Literasi atau biasa disingkat dengan istilah Program AciL.
Nah apa itu Program AciL?

Program AciL adalah program kelas yang sudah saya laksanakan sejak setahun yang lalu. Pada dasarnya, saya sangat yakin, program ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan pembelajaran yang sudah bapak ibu laksanakan di sekolah masing-masing. Hanya saja, saya berusaha untuk memprogramkan agar terdokumentasikan dan bisa dikomunikasikan dengan kepala sekolah dan wali murid dengan mudah. Nah, Program ini sendiri terdiri dari Tiga Kegiatan Besar, yaitu: In school, out school, dan kegiatan spesial .
Mari kita bahas satu-satu. Hehe

In school
Adalah kegiatan berliterasi yang lokasinya masih di sekolah. Kegiatan ini dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Untuk kegiatan di dalam kelas, biasanya kita memanfaatkan program 15 menit membaca dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akan tetapi untuk kegiatan tidak hanya kegiatan membaca, melainkan lebih variatif, seperti: bercerita berpasangan, cerita di depan kelas, menonton video tentang berbagai hal (keuangan, sains, digital, budaya, kewargaan, dll), membuat cerita, Quiz Math is Fun, menonton video dongeng nusantara. Kegiatan ini rutin saya lakukan setiap hari selasa-kamis di 30 menit pertama anak masuk kelas.
Kemudian untuk kegiatan di luar kelas, anak hanya saya minta untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah, dan saya berikan lembar pantauan bahan bacaan anak-anak. Untuk lembar ini wajib dikumpulkan setiap akhir bulan dan saya akan membagikan dengan lembar yang baru di awal bulan.

Out School
Untuk kegiatan out school ini saya programkan kepada anak-anak untuk berkunjung ke suatu tempat yang mendukung program literasi. 
Untuk Tahun lalu, 2018-2019, anak anak saya ajak ke Kantor Pos untuk belajar tentang membuat surat dan menulis alamat yang baik dan benar, belajar tentang sejarah perangko dan filateli yang lain. Selain itu berkunjung ke beberapa museum terdekat, seperti Museum Sonobudoyo, dan Taman Pintar. Sedangkan untuk tahun ini akan Kunjungan ke Bank Indonesia Yogyakarta, Museum Sonobudoyo dan Museum Biologi.

Kegiatan Khusus, antara lain:
1. Sahabat Pena Acil : Berkirim surat dengan anak-anak di luar Jawa dan Indonesia.
2. Guest Teacher : Komunitas
3. Membuat Karya dan dibukukan.

SESI TANYA JAWAB

Q Bentuk nyata kegiatan literasi numerasi dan literasi digital.
A Literasi numerasi adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. pada dasarnya literasi numerasi tidak jauh berbeda dengan pembelajaran matematika bapak ibu. Kita bisa mengembangkan kemampuan ini di luar mata pelajaran matematika, maupun saat pembelajaran mapel matematika. Biasanya saya memberikan materi literasi numerasi dengan Quiz Math is Fun, dengan materi yang sudah anak pelajari di kelas-kelas sebelumnya. tujuannya hanya untuk penguatan kepada anak-anak.
Sedangkan untuk literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pelaksanaannya saya memberikan program dan kegiatan seperti di bawah ini:
a. Sejarah alat komunikasi
b. Pengenalan dan pemanfaatan media digital
c. Pengenalan dan pemanfaatan blog/web
d. Pengenalan dan pemanfaatan fitur google.doc atau google form untuk pemberian TULIB (Tugas Liburan)

Q Apa sj kendala diterapkannya ACIl garis besar
A Nah ini... memang kadang suatu kendala pasti ada. Dan itu sudah pasti. Selama ini kendala yang saya hadapi adalah mencari materi dan mempersiapkannya. Kemudian untuk kegiatan out school kadang memang terkendala dengan koordinasi maupun pendanaan. Heheh ini sedikit curhat. (Padahal bu kepsek saya juga tdi seperti mengikuti). Hehe
Tapi alhamdulillah, kendala-kendala ini sedikit demi sedikit terpecahkan dan terselesaikan.
Tapi.... kendala yang terbesar memang ada pada diri saya pribadi. bagaimana kita bisa konsisten untuk terus melaksanakannya. hehhe

Q Bolehkah dijelaskan lembar pantauan untuk kegiatan yang di perpustakaan berisi apa saja dan tugas apa saja yang diinstruksikan ke pesdik?
A Untuk kartu literasinya sangat sederhana. seperti kartu Peminjaman Buku di Perpus, nanti saya share kartunya. untuk instruksinya, anak anak saya minta berkunjung ke perpus setiap hari jumat, dan ini wajib bagi anak. setelah satu bulan kartu tersebut dikumpulkan kembali, untuk kemudian ditukar dengan yang baru. Pada saat mengumpulkan, anak-anak mendapatkan Daun Literasi yang harus ditempelkan di Pohon Literasi di kelas.
kartu literasi

Q Untuk kegiatan bercerita berpasangan, apakah ada tema khusus yang ditentukan?
A Untuk cerita berpasangan tidak ada teman khusus. Kegiatannya bisa bervariasi, salah satunya anak saya minta untuk bercerita dengan teman satu mejanya. Kemudian, salah satu anak saya minta untuk maju di depan kelas untuk bercerita apa yang diceritakan oleh temannya. Kegiatannya sangat simpel, tapi disini anak belajar untuk mendengarkan (menyimak) dan berbicara sekaligus dalam satu kegiatan.
Anak sebisa mungkin diminta untuk menceritakan dengan sebenarnya, baik yang cerita saat di tempat duduk, maupun yang cerita saat di depan kelas. 
Guru langsung mengkonfirmasi kebenaran cerita tersebut dengan temannya.

Q Apa definisi literasi financial dan literasi budaya n kewargaan...bagaimana penerapannya utk ank di Mi ?
A Terima kasih bu pertanyaannya.
Literasi Finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun  sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, saya memberikan materi melalui video (bisa tentang sejarah uang, perkembangan alat dan sistem pembayaran, kejahatan keuangan, dll). Dan untuk tahun ini kami berencana berkunjung ke Bank Indonesia. Semoga terlaksana. Aminnn 
Kemudian untuk Literasi Budaya dan Kewargaan adalah kemampuan siswa dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa. Sebenarnya materi IPS dan PPKn sangat cocok dengan literasi ini. Sekali lagi, mungkin agar lebih terdokumentasikan bapak ibu bisa memprogramkan. Untuk kegiatan yang bisa dilakukan antara lain: Pengenalan suku bangsa, bahasa, kebiasaaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan social yang ada di Indonesia. dan pengenalan ketahanan negara. Selain itu bisa ajak anak-anak ke museum atau tempat-tempat budaya lainnya.
Kalau kita mendapatkan kendala, kita bisa mengajak pihak lain untuk bekerja sama. #kerjabarengan

Q Pengalaman adalah pembelajaran kita sebagai seorang guru dan orangtua dirumah. Dalam pembelajaran ppkn terkadang kesulitan dalam literasi khususnya kelas tinggi. Mint tips dan target pencapainyanya menuju RTL itu agar anak suka dan gemar menerapkannya
A terima kasih ibu atas pertanyaanya. wah super sekali, saya coba untuk menjawabnya
pada intinya kita bisa menggunakan media yang menarik untuk anak. Proses pembalajaran akan efektif, efisiean, dan menarik jika saat proses pembelajaran berusaha memuaskan semua indera anak. Misalkan saja, saat proses pembelajaran gunakanlah media audio visual, kemudian ajak anak untuk berdiskusi dan mempresentasikan. Hehe
seperti itu bu, asyik juga kalo kita bisa belajar dengan memahami gaya belajar anak.
media hasil karya bu guru cantik, bu Yunina bisa menjadi rekomendasi yang sangat bagus. hehe

Q Dan bagaimana cara guru menilai kemajuan literasi dr cerita berpasangan?
A untuk penilaiannya tidak serta merta kita bisa menilai. Untuk melihat kemajuan literasi siswa, kita bisa melakukan pengamatan. Jika anak sudah banyak tahu tentang berbagai hal, itu bisa menjadi salah satu indikatornya. Selain itu, anak dengan senang hati untuk membuat karya, menulis, berbicara di depan kelas dengan PD. Itu juga bisa menjadi salah satu indikator.  Dan yang bisa terlihat langsung saat saya memberikan beberapa materi literasi anak anak langsung Ohhhh...... hehe. walaupun itu baru indikator sangat awal, itu bisa mendakan anak anak sudah tahu akan hal hal yang baru. Oh ya, satu lagi, Indikator yang bisa kita amati adalah, ketika anak begitu antusias saat jam literasi, bahkan anak meminta untuk berliterasi. Seperti itu ibu. 🙏

Q Bisa dijelaskan , kl misalkan diterapkan di tk MTs , seperti apa, kita guru mapel yg masuk kelas beda2 setiap jamnya ?
A Wooowww, tantangan sekali kalo ini. Kalau boleh tahu mengampu mapel apa nggeh bu? Dari situ kita bisa mengetahui, literasi mana yang cocok untuk anak dan sesuai dengan mapel yang diampu. Bapak ibu yang mengampu di SMP atau MTs bisa mendapatkan banyak keuntungan, karena hampir sebagian besar anak sudah memiliki gadget ataupun laptop. Guru bisa memanfaatkannya untuk proses pembelajaran ataupu pemberian tugas. Guru bisa meggunakan google form untuk memberikan tugas di rumah, atau guru memanfaatkan blog pribadi untuk share konten materi pelajaran. Atau seperti yang dulu pernah di sampaikan oleh Pak Nunu Rizal, guru bisa memberikan tugas dengan menggunakan barcode. Pada intinya kita bisa bermain dan belajar dengan media yang berbasis teknologi. 🙏🙏🙏

Q Pak dlm bab PPkn tuk kls tinggi trkadang sulit d smpaikan k anak .... selain dg visual dll yg mudah n enjoy saat literasi dan pembelajaran bagaimana metodenya dan guru mudah mempersiapkan
A wah terima kasih bu atas pertanyaannya. Untuk materi PPKn mungkin ibu bisa mencoba metode belajar sosiodrama, simulasi, pengamatan+presentasi, lagu-lagu dengan diiringi musik (bisa anak yang main alatnya) ataupun dengan belajar langsung dengan service learning. Seperti itu bu 🙏🙏🙏🙏

Q Terimakasih pak sy dapat tambahan wawasan tentang literasi, tapi sy merasa klo keinginan membaca siswa itu kurang, saya mengajar mapel IPA..siswa sy beri PR tapi hanya sedikit yg mengerjakan.. mungkin ada saran masukan?
A terima kasih bu pertanyaannya, sekedar sharing yang sudah pernah saya coba untuk diterapkan yaitu saya memberikan TULIB - Tugas Liburan melalui blog saya (untuk contoh nya monggo bisa berkunjung ke blog saya : KLIK DI SINI. Ataupun bisa memberikan tugas dengan Google Form, dengan ini kita bisa memantau pekerjaaan anak yang sudah dikirim dari rumah kita.  jawaban anak, secara berkala, bisa kita cek. Ini sudah saya terapkan di kelas saya, kelas 5 SD. saya yakin bisa diterapkan juga di tingkat SMP atau MTs.

CLOSING
Sudah harus ditutup ya?
waahhhhh... baiklah
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak ibu yang sudah berkenan mengikuti session sharing ini. Saya yakin dan percaya, bapak ibu juga memiliki praktek-praktek yang keren-keren, terutama dalam menerapkan literasi di kelas bapak ibu. Saya mohon maaf jika masih banyak kekurangan, terutama dalam menjawab semua pertanyaan - pertanyaan yang luar biasa dari bapak ibu semuanya.
Literasi sangat penting saat ini. Apalagi saat ini yang sudah masuk era disrupsi. Segala sesuatu menyebar begitu cepar dan hebatnya. Kita, sebagai seoarang guru, sudah sepatutnya untuk memberikan bekal kepada anak untuk hidup di era ini. Jangan sampai anak tertinggal informasi baik.
Sekali lagi, saya ucapkan banyak terima kasih. Salam Literasi. Salam Indonesia.
Terakhir: "Pendidikan tidak hanya untuk saat ini, Pendidikan diberikan kepada anak agar bisa hidup di masa depan"
Yuk, didiklah anak sesuai dengan zamannya.
Terima kasih, dan wassalamualaikum wr wb

0 komentar:

Posting Komentar