sumber : http://solehsaputra.blogspot.com/2014/01/batik-klasik.html
Batik Klasik adalah batik yang bercorak kuno, mempunyai seni, dan bernilai sepanjang masa. Pada awalnya batik dierjakan hanya terbatas dalam keraton saja. Adapun hasilnya untuk pakaian Raja dan keluarga serta para pengikutnya. Corak batik yang dikenakan termasuk motif klasik karena mempunyai mutu yang tinggi. Corak motif Keraton merupakan corak motif larangan. Corak batik larangan di Yogyakarta antara lain sawat, parang rusak, cemukiran, kawung, dan semen.
Penggolongan Motif Batik Klasik:
1.
Kelompok Motif Ceplok
Motif ceplok disebut pula motif ceplokan. Tersusun bidang segi empat,
lingkarang, belah ketupat, dan kombinasi. Contoh motif Ceplok:
a. Kawung ceplok
Ceplok adalah nama sejenis bunga. Motif ini melambangkan kesederhanaaan dan keharuman nama.
b. Sido Mukti
Melambangkan kehidupan yang makmur serta berhati mulia. Biasanya dipakai oleh pengantin pada upacara pernikahan.
c. Sido Luhur
Melambangkan kemuliaan dan keluhuran budi pekerti.
d. Ceplok Wora-wari
Adalah bunga wora-wari (bunga sepatu).
e. Cakar Ayam
Keindahan cakar ayam digambar untuk motif batik.
f.
Truntum
Adalah motif alam, yaitu dari bintang-bintang dilangit. Truntum artinya mengumpulkan harta benda. Motif ini sering dipakai oleh orangtua pengantin pada upacara pengantin.
Sumber.
Sri Wiji Lesatri, dkk. 2013. Pendidikan Batik 5 - untuk Kelas V SD dan MI. Solo : PT. Tiga Serangkai
0 komentar:
Posting Komentar