sumber : http://solehsaputra.blogspot.com/2014/01/batik-klasik.html
2. Kelompok Motif Nitik
Golongan motif nitik ini disebut juga motif anyaman karena
variasi dari cara menyusun titik-titik sepintas lalu menyerupai anyaman.
Contoh dari motif nitik:
a. Motif Dopo Tanjung
Motif ini mengambil dari kekayaan tumbuh yaitu bunga tanung yang harum baunya.
b. Motif Kembang Bangah
Kembang Bangah adalah bunga sejenis talas, kalau berbunga baunya seperti bau busuk.
c. Motif Sekar Gambir
Bunga gambir bunganya seperti bunga melati yang biasa untuk
campuran teh.
3. Kelompok Motif Kawung
Motif kawung adalah
motif-motif yang disusun dalam bentuk bulat lonjong atau elips menurut garis
diagonal yang miring kea rah kiri dan kanan secara berselang- seling.
Contoh motif Kawung adalah Kawung Picis, Kawung Brendi, Kawung Bribil, Kawung Cacah gori.
4. Kelompok Motif Parang
Motif parang tersusun dari deretan parang menurut garis
miring atau diagonal. Asal mula motif parang ini diambil dari kata karang yang
berarti bukit karang. Karena motif parang selalu terdapat isen-isen mlinjon
maka dijadikan ciri khas dari pada motif parang. Jadi kalau tidak terdapat
mlinjon berarti bukan parang. Motif yang tersusun miring tetapi tidak terdapat
mlinjon disebut lereng atau liris.
Contoh motif parang : Parang Barong, Parang Kusuma, Parang
Rusak, Parang Canthel, Parang Curigo, Parang Gapit.
Sumber.
Sri Wiji Lesatri, dkk. 2013. Pendidikan Batik 5 - untuk Kelas V SD dan MI. Solo : PT. Tiga Serangkai
0 komentar:
Posting Komentar