Pages

Labels

Rabu, 05 Agustus 2020

TEKNIK PEMALAMAN


A.   PRINSIP PEMALAMAN

Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya, satu langkah dapat dikerjakan bila langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan.Teknik wax resist atau pemalaman disebut juga teknik celup dengan menggunakan lilin sebagai bahan penghalang warna. Langkah berikutnya adalah penghilang lilin.

B.   BAHAN PEMALAMAN

Bahan yang perlu disiapkan antara lain:

1.    Kain

a.    Kain Mori

b.    Kain Sutra =>tergolong kain yang halus dan harganya mahal

c.    KainLurik=>daya serapnya terhadap malam agak sukar, karena tenun tidak halus

d.    Kain Blaco =>bersifat tebal dan kasar, hasilnya kurang memuaskan.

          2.    Malam  

Merupakan bahan utama dalam pembuatan batik. Lilin atau malam berfungsi untuk merintangi atau menghalangi warna masuk kedalam motif yang diinginkan agar tetap berwarna putih. Bahan utama malam dari sarang lebah dicampur gondoruken, paraffin dan lemak nabati.

3.    Pewarna

Dibedakan menjadi dua macam:

a.    Pewarna Alam

Batik tradisional memakai pewarna alami. Bahannya diambil dari tumbuhan dan bahan lain. Misalnya batang akar, daun dan buah. Bahan lain misalnya kapur, tetes, tebu, dan lumpur. Pewarna alam tidak berbahaya bagi lingkungan.

Contoh pewarna alam:

- kuning atau oranye : dari kunyit

- merah : dari daun jati muda

b.    Pewarna buatan

Batik printing memakai pewarna buatan. Pewarna buatan adalah zat kimia yang dibuat pabrik. Misalnya, naptol, indigosol, dan rapide. Pewarna buatan membahayakan lingkungan.


C.   PERALATAN PEMALAMAN

1.    Bandul    

Dibuat dari timah, kayu atau batu yang dikantungi. Fungsi untuk menahan kain yang baru dibatik agar  tidak bergeser. 

2.    Saringan malam

Untuk menyaring lilin malam yang banyak kotorannya.

3.    Dingklik

Tempat duduk orang yang membatik. 

4.    Gawangan 

Untuk menggantungkan serta membentangkan kain mori sewaktu akan dibatik. 

5.    Wajan

Wadah untuk mencairkan malam (lilin untuk membatik)

6.    Anglo/kompor

Sebagai pemanas malam.

7.    Celemek

Digunakan untuk penutup pangkuan kedua kaki pada waktu membatik agar tidak terkena tetesan malam panas.

8.    Kemplongan

Digunakan untuk menghaluskan kain mori sebelum diberi pola motif batik dan dibatik.

9.    Canting

Alat untuk melukis atau menggambar dengan coretan lilin malam pada kain mori.. terbuat dari kayu dan tembaga yang bersifat lentur dan ringan.

Bagian canting:

- ganggang untuk tangkai ekor

- Nymplung untuk mengambil cairan malam

- cucuk untuk keluarnya malam dari nyamplung.


Teknik Pemalaman

Ada tiga tahapan pokok yang harus dilakukan, yaitu;

1. Tahap Persiapan

    Tahap menyiapkan kain mori yang sudah di buat pola sebelum dibatik.

2. TahapPersiapanAlatdanBahan

    Sebelum dilakukan pencantingan, kita harus mempersiapkan:

   a. Tempat yang stategis dan aman

  b. gawangan

  c. mempersiapkan malam

  d. mempersiapkan canting

  e. mempersiapkan posisi

3. Tahap Pembatikan

   Proses tahap pembatikan sudah mempunya istandar yang baku, yaitu:

a. Tahap Pemalaman

   Tahap pemalaman adalah tahap pertama proses pembatikan.  Tahap pemalam disebut juga tahap perintangan.  Hal ini karena inti pekerjaan ini adalah melekatkan cairan lilin malam ke atas permukaan kain mori sebagai perintang warna.

b. Tahap Pewarnaan

 Tahap selanjutnya setelah pemalaman selesai adalah pewarnaan.  Pewarnaan adalah tahap pemberian warna pada batik.  Ada beberapa teknik yaitu teknik medel, celup, menggandung, menyoga , dan coletan(lukis/painting)

c. Tahap Pelodoran

  Adalah tahapan menghilangkan atau melepaskan lilin malam dari permukaan kain batik dengan cara di rebus pada air mendidih. Menghilangkan keseluruhan lilin malam pada akhir proses pembuatan batik disebut ngebyok atau melorod.


Sumber ;

Sri Wiji Lesatri, dkk. 2013. Pendidikan Batik 5 - untuk Kelas V SD dan MI. Solo : PT. Tiga Serangkai

0 komentar:

Posting Komentar