A.
PRINSIP
PEMALAMAN
Membatik
adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya, satu langkah dapat dikerjakan bila
langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan.Teknik wax resist atau pemalaman disebut
juga teknik celup dengan menggunakan lilin sebagai bahan penghalang warna.
Langkah berikutnya adalah penghilang lilin.
B. BAHAN PEMALAMAN
Bahan
yang perlu disiapkan antara lain:
1. Kain
a. Kain
Mori
b. Kain
Sutra =>tergolong kain yang halus dan harganya mahal
c. KainLurik=>daya
serapnya terhadap malam agak sukar, karena tenun tidak halus
d. Kain
Blaco =>bersifat tebal dan kasar, hasilnya kurang memuaskan.
Merupakan bahan utama dalam pembuatan batik. Lilin
atau malam berfungsi untuk merintangi atau menghalangi warna masuk kedalam
motif yang diinginkan agar tetap berwarna putih. Bahan utama malam dari sarang lebah
dicampur gondoruken, paraffin dan lemak nabati.
3. Pewarna
Dibedakan menjadi dua macam:
a. Pewarna
Alam
Batik tradisional memakai pewarna alami.
Bahannya diambil dari tumbuhan dan bahan lain. Misalnya batang akar, daun dan buah.
Bahan lain misalnya kapur, tetes, tebu, dan lumpur. Pewarna alam tidak berbahaya bagi lingkungan.
Contoh pewarna alam:
- kuning atau oranye : dari kunyit
- merah : dari daun jati muda
b. Pewarna
buatan
Batik printing memakai pewarna buatan.
Pewarna buatan adalah zat kimia yang dibuat pabrik. Misalnya, naptol,
indigosol, dan rapide. Pewarna buatan membahayakan lingkungan.
C. PERALATAN PEMALAMAN
1. Bandul
Dibuat dari timah, kayu atau batu yang dikantungi. Fungsi untuk menahan kain yang baru dibatik agar tidak bergeser.
2. Saringan
malam
Untuk menyaring lilin malam yang banyak kotorannya.
3. Dingklik
Tempat duduk orang yang membatik.
4. Gawangan
Untuk menggantungkan serta membentangkan kain mori sewaktu akan dibatik.
5. Wajan
Wadah untuk mencairkan malam (lilin untuk
membatik)
6. Anglo/kompor
Sebagai pemanas malam.
7. Celemek
Digunakan untuk penutup pangkuan kedua kaki
pada waktu membatik agar tidak terkena tetesan malam panas.
8. Kemplongan
Digunakan untuk menghaluskan kain mori
sebelum diberi pola motif batik dan dibatik.
9. Canting
Alat untuk melukis atau menggambar dengan
coretan lilin malam pada kain mori.. terbuat dari kayu dan tembaga yang
bersifat lentur dan ringan.
Bagian canting:
- ganggang untuk tangkai ekor
- Nymplung untuk mengambil cairan malam
- cucuk untuk keluarnya malam dari nyamplung.
Teknik Pemalaman
Ada tiga tahapan pokok yang harus dilakukan, yaitu;
Tahap menyiapkan kain mori yang sudah di buat pola sebelum dibatik.
2. TahapPersiapanAlatdanBahan
Sebelum dilakukan pencantingan, kita harus mempersiapkan:
a. Tempat yang stategis dan aman
b. gawangan
c. mempersiapkan malam
d. mempersiapkan canting
e. mempersiapkan posisi
3. Tahap Pembatikan
Proses tahap pembatikan sudah mempunya istandar yang baku, yaitu:
a. Tahap Pemalaman
Tahap pemalaman adalah tahap pertama proses pembatikan. Tahap pemalam disebut juga tahap perintangan. Hal ini karena inti pekerjaan ini adalah melekatkan cairan lilin malam ke atas permukaan kain mori sebagai perintang warna.
b. Tahap Pewarnaan
Tahap selanjutnya setelah pemalaman selesai adalah pewarnaan. Pewarnaan adalah tahap pemberian warna pada batik. Ada beberapa teknik yaitu teknik medel, celup, menggandung, menyoga , dan coletan(lukis/painting)
c. Tahap Pelodoran
Adalah tahapan menghilangkan atau melepaskan lilin malam dari permukaan kain batik dengan cara di rebus pada air mendidih. Menghilangkan keseluruhan lilin malam pada akhir proses pembuatan batik disebut ngebyok atau melorod.
Sumber ;
Sri Wiji Lesatri, dkk. 2013. Pendidikan Batik 5 - untuk Kelas V SD dan MI. Solo : PT. Tiga Serangkai
0 komentar:
Posting Komentar