Pages

Labels

Kamis, 09 November 2017

BELAJAR DARI “NGUNDUH MANTU” PRESIDEN


Momen pernikahan memang senantiasa memberikan kesan tersendiri terutama bagi yang bersangkutan. Hal itu akan berbeda jika yang “ngunduh mantu” adalah orang nomer 1 di Indonesia. Tidak hanya akan memberikan kesan bagi keluarga yang bersangkutan tetapi juga bagi rakyat Indonesia sendiri. Prosesi “Ngunduh mantu” Presiden Jokowi dimulai tanggal 6 November dengan  prosesi wilujeng kenduri. Kemudian, dilanjutkan dengan pemasangan bleketepe, siraman, dan sadeyan dawet. Selain itu ada proses adat serah terima paningset dan midodareni . Sampai pada prosesi akhir yaitu akad nikah yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi resepsi.
Bagi dunia pendidikan, momen tersebut bisa dijadikan sebagai bahan materi untuk pelajaran di kelas. Banyak hal yang bisa dijadikan untuk materi pembelajaran, salah satunya adalah keragaman budaya yang ada di Indonesia. Siswa dapat belajar tentang prosesi adat pernikahan dengan gaya adat Jawa. Mulai dari proses lamaran sampai dengan prosesi resepsi. Siswa dapat belajar tentang pakaian adat yang dipakai, motif batik yang biasa digunakan saat pernikahan dengan adat Jawa, lagu daerah yang dilantutkan dan belajar penggunaan Bahasa Jawa dalam prosesi pernikahan dengan adat Jawa.
Selain itu, dalam prosesi pernikahan tersebut, siswa bisa belajar tentang akulturasi budaya dan nilai-nilai Pancasila. Siswa dapat belajar tentang akulturasi budaya antara budaya Sumatera Utara dengan budaya Jawa. Hal tersebut memberikan makna kebhinekaan dan keberagaman tanpa memandang etnik dan budaya masing-masing. Makna gotong royong yang mencerminkan sila ke-4 Pancasila juga terlihat jelas. Banyak rakyat Solo yang ikut mempesiapkan hajatan Pak Presdien. Dengan banyaknya rakyat biasa yang ikut diundang oleh presiden, hal itu menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bagi Sang Presiden antara rakyat dan pejabat. Makna keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia nampak sangat jelas. Bagi Sang Presiden, semua bisa ikut berpartisipasi, semua bisa ikut andil dalam hajatan presiden dan tentunya semuanya bisa “nderek mangayubagyo”.

0 komentar:

Posting Komentar